Dalam pemetaan data data setingkat wilayah masing masing (setingkat RW) dapat dijadikan pedoman sebagai berikut;
1. Batas-Batas:
Utara, Barat, Timur, Selatan
2. Geografi:
Luas km2, Jumlah RT,
3. Demografi:
Jumlah penduduk, Jumlah KK, jumlah kelompok dasawisma dsb
4. Kondisi Sosial.
5. Daerah Rawan Banjir
6. Daerah Rawan Curanmor / Kriminalitas
dan sebagainya.
Namun juga diharapkan dapat secara garis besar mengetahui sampai tingkat kecamatan.
Kecamatan Tebet - Termasuk wilayah Kotamadya Jakarta
Selatan memiliki luas wilayah 9,06 km2. Menurut data statistik 2004,
peruntukan luas tanah tersebut terdiri dari perumahan 7,04 ha; industri
0,04 ha; kantor dan gudang 1,39 ha; taman 0,03 ha; pertanian 0 ha; lahan
tidur 0,03 ha; dan waserdal ha.
Secara administratif terdiri 7 kelurahan, 86 RW; 890 RT, 58.975 KK. Kecamatan Tebet terdiri dari :
(a) Kelurahan Menteng Dalam (211 ha)
(b) Kelurahan Tebet Barat (172 ha)
(c) Kelurahan Tebet Timur (139 ha)
(d) Kelurahan Kebon Baru (130 ha)
(e) Kelurahan Bukit Duri (108 ha)
(f) Kelurahan Manggarai (95 ha)
(g) Kelurahan Manggarai Selatan (51 ha)
Profil Wilayah Jajaran Polsek Metro Tebet:
- Polsek Metro Tebet
- Pospol Tebet Timur
- Pospol Manggarai
- Pospol Bukit Duri
- Pospol Kebon Baru
- Pospol Menteng Dalam
Batas wilayah
Di sebelah timur, Kecamatan Tebet dibatasi oleh Sungai Ciliwung, mulai dari Pintu Air Manggarai di sebelah utara hingga jembatan Ciliwung di Jalan Letjen Haryono MT di selatan. Sungai ini memisahkan Kecamatan Tebet dengan Kecamatan Matraman dan Kecamatan Jatinegara, kedua-duanya termasuk Wilayah Kota Jakarta Timur.Di sebelah selatan, Kecamatan Tebet dibatasi oleh Jalan Letjen Haryono MT dan Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga sebuah sungai kecil (Cideng) yang di mengalir di sisi Jalan Dukuh Patra (tepat ke arah timur dari K-Link Tower). Sepanjang sisi selatan ini, Kecamatan Tebet berbatasan dengan Kecamatan Pancoran yang juga termasuk Wilayah Kota Jakarta Selatan.
Di sebelah barat, Kali Cideng, Jalan Menteng Pulo, dan Jalan Dr Saharjo menjadi batas wilayah dengan Kecamatan Setiabudi hingga kembali ke Pintu Air Manggarai. Dengan demikian, Stasiun Kereta Api Manggarai masuk ke dalam wilayah Kecamatan Tebet, tetapi Terminal Bis Manggarai berada di wilayah Kecamatan Setiabudi, Wilayah Jakarta Selatan.
Sejarah permukiman
Berdasarkan sebuah peta terbitan abad 19 M, daerah Manggarai dan Kampung Melayu sudah menjadi permukiman di tepi kota Batavia. Sudah ada jalan dari pusat kota melalui Manggarai ke Depok, dan jalan dari Mester lewat Kampung Melayu terus ke jalan antara Tanah Abang dan Pasar Minggu. Ketika stasiun kereta api Manggarai sudah difungsikan, Manggarai sudah menjadi permukiman yang tertata rapi. Maka bisa dianggap daerah terbangun pertama di daerah yang nantinya menjadi Kecamatan Tebet adalah daerah yang sekarang termasuk dalam Kelurahan Manggarai dan Kelurahan Bukit Duri. Peta topografi terbitan Dinas Topografi Angkatan Darat Amerika Serikat sekitar tahun 1945 menunjukkan bahwa daerah-daerah lainnya di wilayah bakal kecamatan ini masih berupa perkampungan dan persawahan.
Untuk menyiapkan GANEFO sebagai tandingan Olimpiade, maka pada tahun 1960 pemerintah menyiapkan pembangunan Gedung Olahraga dan Perkampungan Atlit di daerah Senayan. Waktu itulah penduduk daerah Senayan dipindahkan ke daerah Tebet.
Sebagai tempat pemukiman baru Tebet direncanakan dengan baik dan dibagi-bagi atas banyak kavling, taman, fasilitas umum, jalan raya dan jalan pemukiman dan fasilitas penunjang lainnya. Walaupun pada waktu itu tidak banyak orang luar Tebet yang mau tinggal disitu karena jauh dari pusat keramaian kota Jakarta, tetapi sekarang Tebet merupakan daerah yang sangat diminati baik untuk tempat tinggal, tempat usaha, sekolah dan lain-lain. Di Tebet terdapat 3 stasiun Kereta Listrik (KRL), yaitu Stasiun Kereta Manggarai, Tebet, dan Cawang.
Salah satu taman di kecamatan ini adalah Taman Tebet yang terletak antara jalan Tebet Timur Raya dan jalan Tebet Barat Raya. Taman ini dikelola oleh Dinas Pertamanan DKI sebagai tempat pembibitan tanaman (nursery). Lokasi ini juga merupakan area jogging, senam, rekreasi, pedagang tanaman hias dan lain-lain.
Jumlah Penduduk
Jakarta Selatan terdiri dari 10 kecamatan dengan jumlah penduduk 1.893.705 jiwa. Jumlah penduduk terpadat berada di Kecamatan Tebet dan yang terjarang adalah Kecamatan Cilandak.
Dengan luas wilayah Jakarta Selatan sekitar141,27 km² yang didiami oleh 2.057.080 orang maka rata‐rata tingkat kepadatan penduduk Jakarta Selatan adalah sebanyak1 4.561 orang per km².
Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah KecamatanTebet yakni
sebanyak 23.165 orang perkm² sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Cilandak yakni banyak10.412orang perkm².
Selengkapnya lihat hasil sensus 2010. --00--
Data harus dilengkapi
ReplyDeleteData harus dilengkapi
ReplyDelete